PENDAMPINGAN PRAKTEK LAPANG MAHASISWA IPB PRODI TEKNOLOGI IN DUSTRI BENIH DI KELP TANI MEKAR TANI DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI


PENDAMPINGAN PRAKTEK LAPANG MAHASISWA IPB PRODI TEKNOLOGI IN DUSTRI BENIH DI KELP TANI MEKAR TANI DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI

Salah satu mata kuliah dari Prodi Teknologi Industri benih adalah Melakukan praktik teknik produksi benih secara nyata di lapangan, mulai persiapan, pencarian areal kerja sama, proses produksi, pengendalian mutu, pengawasan dan sertifikasi, pemanenan, prosesing, pelabelan, dan pemasaran. Komoditi mencakup tanaman pangan dan palawija. Berkaitan dengan itu BPP kecamatan sukaraja membantu pelaksaan praktek lapang yang dilakukan oleh mahasiswa IPB prodi teknologi Industri benih angk. 56  yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 17 Februari 2020 bertempat di kelp. Tani Mekar Tani 2 Desa Cibatu kecamatan Cisaat.

 

Pada kesempatan tersebut PPL , POPT dan PTCD  yang bertugas di BPP kecamatan Cisaat mendampingi mahasiswa dalam kegiatan pemanenan. Bagaimana melaksanakan panen yang baik khususnya untuk menghasilkan benih padi bermutu. Cara panen yang baik supaya tingkat kehilangan hasil tidak banyak dan proses perontokan gabah dengan mesin perontok. Pada praktek ini juga diamati beberapa kompenen hasil yaitu jumlah anakan per rumpun , jumlah anakan produktif perumpun, jumlah butir gabar permalai dan jumlah produktivitas. Selain itu diamati juga kecepatan mesin perontok untuk memproses perontokan padi per kelompok per 30 M2
Kerja sama Kegiatan praktek lapang IPB Prodi Teknologi Industri benih sudah beberapa kali dilaksnakan di Kelompok tani di  kecamatan Cisaat dengan bekerjasama dengan BPP Kecmatan Cisaat sebagai narasumber dan pendamping lapangan.


Penulis :
Susilowati Penyuluh Pertanian Madya 
BPP Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Related Posts:

MEMBUAT SIRUP PALA


MEMBUAT SIRUP PALA


            
Pengolahan Hasil adalah proses perubahan dari bahan baku menjadi barang jadi.  
Tujuan Pengawetan  Buah-buahan adalah untuk mencegah atau menghindari terjadinya kerusakan buah setelah dipanen. Proses pengawetan buah secara tradisional biasanya menggunakan ” Kondisi Ekstrim”, misalnya penggunaan suhu tinggi (pengalengan), penggunaan gula tinggi (Manisan). Proses tersebut menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup besar terhadap sifat-sifat organoleptik bahan yang diawetkan (Momon Rusmono, Dr. Ir., 2000).
Tujuan dan Manfaat kegiatan pengolahan minuman sari buah jeruk adalah untuk memberikan Nilai Tambah dan Mengawetkan / memperpanjang masa simpan buah jeruk. Syarat minuman sari buah jeruk dapat mengacu SNI 01-3719-1995. Minuman Sari buah
Salah satu buah yang dapat diolah menjadi syrup adalah buah pala. Pala biasanya digunakan sebagai rempah-rempah untuk menambah cita rasa masakan, terutama olahan daging. Pala mempunyai Cita rasa  asam  dan sedikit kesat dan mengeluarkan aroma karena mengandung minyak atsiri yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut cara mengolah pala menjadi Syrup pala.
BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN :
v  1 liter sari buah Pala
v Larutan gula Gula Putih bersih (Gula thailand) 70 % ( 1 : 2 = 1 bagian air + 2 bagian gula pasir)
v  0,10- 0,15 % bahan penstabil (CMC)
v  Asam Sitrat secukupnya
v  Sodium Benzoat  (Bahan pengawet)
v  1 sdt garam beryodium (penguat citarasa)
    Langkah Kerja :
1.     Pilih buah pala yang tua/matang (tidak busuk/cacat).
  1. Cuci  pada air mengalir hingga bersih dan tiriskan pada ayakan
  2. Kupas buah  dan pisahkan bagian-bagian yang tidak digunakan (Biji, puli dan kulit .
  3. Iris-iris daging buah  dengan pisau stainless steel
  4. Rebus irisan pala dengan air bersih perbandingan  1 : 2 ( 1 bagian
  5. pala + 2 bagian air bersih) selama 30 menit
  6. Angkat rebusan pala kemudian dinginkan semalam
  7. Saring dengan saringan hingga diperoleh sari  buah pala dan ampasnya (ampas masih dapat dimanfaatkan menjadi manisan)
  8. Encerkan sari buah dengan air matang (sudah dimasak) sebanyak 3 kali volume sari buah (Misalnya 1 liter sari buah + 3 liter air matang). Atau 1 : 3
  9. Buatlah  larutan gula pasir yang putih bersih  dengan perbandingan 1 : 2 ( 1 bagian air + 2 bagian gula) sehingga diperoleh formulasi larutan gula 70 % dengan total padatan terlarut sebesar 15 % - 18
  10. % atau 12-14 O Brix
  11. Masukkan larutan kedalam sari buahnya aduk rata
  12. Larutkan bahan penstabil (Carboxy Methyl Cellulose/CMC ) dengan air panas konsentrasi maksimum  0,15 % kemudian blender hingga halus dan bening
  13. Campurkan bahan penstabil tadi kedalam sari buahnya aduk rata
  14.  Panaskan sari jbuah pada suhu 75 O – 90 O C selama 15-20 menit didalam panci stainless steel
  15. Tambahkan bahan pengawet ( Sodium Benzoat) pengatur keasaman (asam sitrat) dan penguat citarasa (garam beryodium) secukupnya aduk rata
  16. Masukkan sari buah kedalam botol sirup dengan menggunakan corong plastik bersih atau cup plastik ( PP) dengan isi antara 175 – 220 ml kemudian tutup rapat.

Oleh  : Susilowati  
Penyuluh Pertanian Madya  di  BPP Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi




 














  













Related Posts: