PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BUAH SALAK

 

PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BUAH SALAK

Permen Bola-bola salak, Jelly Drink Salak, Sari Buah Salak dan Manisan Salak

 

Oleh : Susilowati SP.MP

Penyuluha Pertanian Madya BPP Kecamatan Cisaat

 


 Latar Belakang

Buah salak merupakan buah yang sangat melimpah di Indonesia. Buah ini tidak mengenak musim sehingga sangat mudah dijumpai kapanpun dengan harga yang sangat terjangkau. Ketika musim salak adakalanya pasokan buah salak sangat melimpah, Stok menumpuk dan adakalanya bahkan sampai terbuang percuma. Buah salak sangat mudah sekali rusak, sehingga diperlukan alternatif pengolahan buah salak sehingga dapat memberikan nilai tambah.  Seperti halnya buah tropis lainnya salak dapat diolah menjadi aneka olahan seperti manisan, sari buah, dodol , selai permen hingga jelly.  Berikut cara pengolahan buah salak yang sederhana dapat dilakukan dengan skala rumah tangga.

1.        Permen Bola-Bola Salak

Bahan

Ø 1 Kg Salak yang telah  Matang

Ø 400 gr Gula pasir untuk dikaramelkan

Ø 700 gr Gula pasir putih

Ø 500 ml air

Ø 600 ml Susu

Ø 20 gr agar-agar bubuk

 

Alat

Ø Blender

Ø Wajan

Cara Pembuatan

Ø  Irisan salak  diblender dengan ditambahkan air

Ø  Gula pasir dikaramelkan agar medapatkan warna permen yang menarik

Ø  Masukkan bubur buah ke dalam wajan ( Ampas /irisan salak sisa dari sari buah masih bisa digunakan), Gula yang sudah dikaramelkan, Susu , Gula pasir dan agar-agar yang sudah dicairkan dulu dengan air mineral.

Ø  Aduk hingga mengkilapdan tidak lengket selama kurang lebih 1 jam

Ø  Setelah itu dicetak dalam cetakan permen atau dibentuk bulat-bulat dan dilumuri gula pasir

 

2.        Sari Buah Salak

Bahan

Ø 4 Kg Salak yang telah  Matang tingkat kematangan 80% , jika terlalu tua maka sari buah yang dihasilkan keruh

Ø 100 gr Gula pasir untuk dikaramelkan

Ø 125 gr Gula pasir putih

Ø 1 Liter air

Ø Asam sitrat 2 gr /Liter

Alat

Ø Pisau, Panci  dan Kain penyaring

Cara Pembuatan

Ø  Buah salak dikupas tanpa membuang kulit arinya, dicuci bersih dan dibuang bijinya

Ø  Iris tipis daging buah salak

Ø  Rebus selama kurang lebih 15 menit dengan perbandingan air : Buah = 4 : 1

Ø  Kemudian saring menggunakan kain saring hingga diperoleh sari buah murni.

Ø  Tambahkan Gula pasir (15%) separuh gula dikaramel untuk mendapatkan warna yang menarik, asam sitrat 2 gram per liter campuran.

Ø  Panaskan kembali kurang lebih 5 menit ( tidak sampai mendidih)

Ø  Sari buah siap dikemas menggunakan cup sealer

 

3.        Jelly Drink Salak

Jelly adalah produk yang terbuat dari sari buah dan masak dengan gula, yang berwarna cjernih, transfaran dan cukup kukuh mempetahankan bentuknya apabila dikeluarkan dari wadah

Bahan

Ø 1 Kg Salak yang telah  Matang tingkat kematangan 85% , 100 gr Gula pasir untuk dikaramelkan

Ø 320 gr Gula pasir putih

Ø 2 Liter air

Ø Asam sitrat 2 gr /Liter

Ø Karagenan 7 gr

Alat

Ø Pisau, Panci  dan Kain penyaring

Cara Pembuatan

Ø  Buah salak dikupas tanpa membuang kulit arinya, dicuci bersih dan dibuang bijinya

Ø  Irisan salak  diblender dengan ditambahkan air mendidih kemudian saring

Ø  Tambahkan Gula pasir ,asam sitrat 2 gram per liter campuran.

Ø  Larutkan karagenan dalam segelas air hingga larut dan masukkan ke dalam campuran sari buah salak

Ø  Panaskan kembali  hingga mendidih  sambil diaduk rata

Ø  Angkat dan kemas dalam gelas kemasan dalam keadaan panas agar tidak mengental

 

4.        Manisan Salak

Prinsip proses pembuatan manisan adalahperesapan gula sampai kadar guka dalam jaringansesuai dengan yang diinginkan, Peresapan gula bertujuan sekaligus mencegah penumbuhan bakteri

Bahan

Ø 1 Kg Salak dengan  tingkat kematangan 60% ,

Ø Satu sendok the air kapur sirih

Ø 2 Liter air

Ø 3 sendok makan garam

Ø 1.5 gr Natrium benzoat

Ø I Kg Gula pasir

 

Alat

Ø Pisau dan Panci

Cara Pembuatan

Ø  Buah salak dikupas tanpa membuang kulit arinya, dicuci bersih dan dibuang bijinya

Ø  Iris daging buah salak ( diusahakan bentuk irisan menarik)

Ø  Rendam irisan buah salak dalam kapur sirih, garam dan natrium benzoat , Perendaman dilakukan selama 4 jam

Ø  Setelah itu irisan buah salak dicuci bersih dan ditiriskan

Ø  Perendaman dalam larutan gula , lartutan gula direbus sampai 9000C

Perendaman dilakukan selama selmaa 4 hari dalam sirup dengan kjadar gula 55%

 

Related Posts:

CARA MEMBUAT KAJIAN KEBUTUHAN DAN PELUANG (KKP) DI WILBIN PENYULUH

 

CARA MEMBUAT KAJIAN KEBUTUHAN DAN PELUANG (KKP) 

DI WILBIN PENYULUH

Oleh : Susilowati,SP.MP

Penyuluh Pertanian Madya BPP Cisaat




1.   PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Kekuatan dan kesinambungan pembangunan pertanian diukur dari ketangguhan dan kemampuan petani dalam mengelola sumberdaya alam. Petani mandiri adalah petani yang secara dinamis mampu memanfaatkan secara optimal sumberdaya alam, tenaga, modal, dan teknologi yang ada pada lingkungan fisik tempatnya berpijak yang sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraannya dalam arti luas

Untuk menjadikan petani yang mandiri diperlukan proses pembelajaran yang kita kenal dengan penyuluhan pertanian. Menurut UU no. 16/2006, penyuluhan pertanian diartikan sebagai proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dirinya dalam mengakses informasi, teknologi, permodalan, dan sumber lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha pendapatan dan kesejahteraan serta meningkatkan kesatuan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Jadi, petani dibantu agar dapat membantu diri sendiri, dididik agar dapat mendidik diri sendiri.

Proses adopsi akan lebih cepat apabila teknologi yang diperkenalkan merupakan teknologi yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah pertanian. Untuk itu pengenalan terhadap potensi wilayah, permasalahan pengembangan pertanian dan kebutuhan teknologi spesifik lokasi sangat penting dalam perencanaan kegiatan penyuluhan dan diseminasi.

Penyuluh pertanian pada saat ini dituntut memiliki peran yang aktif diantaranya sebagai agen pembangunan harus mampu untuk melakukan indentifikasi potensi wilayah secara partisipatif untuk merencanakan pembangunan pedesaan dalam rangka meningkatkan kemandirian petani dalam beragribisnis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Identifikasi potensi wilayah diperoleh data primer di lapangan dari petani dan masyarakat, sedangkan data sekunder diperoleh dari monografi desa/ kecamatan/BPP dan atau dari sumber-sumber lain yang relevan.

Identifikasi data primer bisa dilakukan melalui pendekatan partisipatif dan wawancara semi tersetruktur menggunakan teknik PRA, sedangkan identifikasi data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh data potensi wilayah dan agroekosistem dari data monografi desa/kecamatan/BPP dan sumber lain yang mendukung. Salah satu output dari identifikasi potensi wilayah ini adalah menentukan kebutuhan teknologi spesifik lokasi di suatu daerah. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah melalui Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP) yang merupakan bagian kecil dari kegiatan Participatory Rural Appraisal (PRA).

1.2     Pengertian KKP :

Kajian Kebutuhan Dan Peluang (KKP) merupakan sebuah kegiatan untuk mengkaji atau sebagai alat untuk memahami semua permasalahan.

1.3        Tujuan :

·         Memiliki pemahaman tentang kebutuhan dan peluang yang dihadapi petani

·         Mengembangkan Peluang disuatu daerah untuk mendukung Kebijakan Pemerintah

·         Mampu Mengidentifkasi kebutuhan teknologi yang dibutuhkan petani sesuai waktu dan biaya

KKP dapat digunakan sebagai alat untuk :

·           Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaan usaha Budidaya di Indonesia,

·           menganalisis peluang pasar  dan Perbaikan kualitas

·           merumuskan kebijakan pengembangan komoditas tertentu

 

1.4         Manfaat :

1.      Dipahaminya potensi dan Peluang yang ada di petani

2.      Diketahuinya kendala & Permasalahan yang dihadapi petani atau dilapangan

3.      Diketahuinya cara merakit teknologi yang dibutuhkan

 

1.5         Prinsip Dasar KKP:

2.         Melibatkan dan mengaktifkan kelompok tani sejak awal penerapan PTT

3.         Menggali informasi sesuai dengan kemampuan petani (yang praktis)

4.         Bersifat informal

5.         Menerapkan demokrasi, yaitu mendengar suara petani keseluruhan, hingga terungkap kebutuhan petani bersama seutuhnya.

6.         Dalam pelaksanaan KKP dipimpin oleh ketua kelompok tani atau yang ditunjuk sebagai moderator

7.         Menggali masalah dan akar permasalahan serta cara pemecahannya.

8.         Waktu KKP sebaiknya sesuai dengan waktu yang dikehendaki petani

II. INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM MELAKSANAKAN KKP KARAKTERISTIK

2.1  DESA Biofisik

1.         Letak lokasi:

2.         Luas lahan sawah

3.         Pola rotasi dalam setahun

4.         Kalender kegiatan dalam satu musim tanam

5.         Sifat dan ciri tanah

6.         Ketersediaan air

2.2   Sosial Ekonomi

1.         Jumlah penduduk

2.         Jumlah tenaga kerja produktif

3.         Harga sarana produksi

4.         Upah tenaga kerja

5.         Kondisi infrastruktur (jalan, angkutan umum, pasar)

6.         Mata pencaharian utama penduduk; Berapa % petani ……

7.         Luas kepemilikan lahan

2.3  Cara budidaya (banyaknya tenaga, bahan dan alat yang digunakan),

1.         Pengolahan tanah

2.         Pengairan

3.         Varietas

4.         Benih

5.         Pesemaian

6.         Cara tanam

7.         Pemupukan

8.         Hama utama dan pengendaliannya

9.         Penyakit utama dan pengendaliannya

10.     Gulma utama dan pengendaliannya

11.     Cara panen

12.     Pasca panen

13.     Cara pemasaran hasil

14.     Hasil rata-rata pada MT-1 dan MT-2

III.  PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

3.1 Cara Identfikasi Masalah

1.       Pengumpulan masalah dilakukan oleh seluruh petani peserta KKP (Formulir 1)

2.       Penentuan masalah prioritas dilakukan bersama oleh petani

3.       Masalah prioritas (sebanyak 2-4) selanjutnya diuraikan akar masalahnya

4.       Setiap masalah dicarikan beberapa alternative pemecahannya (Formulir 2

3.2  Analisis Kebutuhan dan Peluang Introduksi Teknologi

1.       Penelusuran kebutuhan dan peluang introduksi teknologi dalam KKP menggunakan formulir 3.

2.       Komponen teknologi yang terpilih, dapat dijadikan komponen PTT yang akan diterapkan.

3.3 Perencanaan Pengembangan Agribisnis Perencanaan pengembangan agribisnis pedesaan memerlukan informasi dari petani yaitu:

1.       Masalah dan peluang penegmbangan agribisnis di desa/wilayah KKP

2.       Kelembagaan agribisnis

3.       Potensi pasar

4.       Sistem pemasaran yang paling sesuai/diinginkan

IV.       PENYUSUNAN LAPORAN KKP

Penyajian laporan KKP menyertakan seluruh data sekunder dan primer yang telah dikumpulkan dan didiskusikan dengan masyarakat desa (dilampirkan). Penulisan laporan KKP dilakukan oleh tim yang diketuai oleh ketua tim KKP

Lampiran 1

Lampiran 1. Masalah Dan Akar Masalah Dalam Usahatani Padi Sawah Masalah Akar Masalah

Masalah

akar masalah

 

 

 

 

 

 

Formulir 2. Masalah Prioritas Dan Alternatif Teknologi Partisipatif Sebagai Solusinya

Masalah prioritas

alternatif  Solusi

 

 

 

 

 

 

 

 

Formulir 3.Evaluasi Kesesuaian Teknologi Introduksi Dengan Keinginan/Kondisi Petani Setempat

Desa: ……………. Kecamatan: ……………… Kabupaten: ……………. Propinsi: …………….

Teknologi1/

Manfaat

Tingkat Resiko

Tambahan biaya

Tambahan tenaga

Tingkat kemudahan

Lama belajar

Total2/ Nilai

Skor 1-5 diisi oleh petani/penyuluh

 

+

-

-/+

-/+

-/+

-/+

-/+

1

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

1-7 .   Nama teknologi prioritas

1. …………………..      2 …………………..   3 ………………….. 4. …………………….

5 ……………………. 6 …………………….. 7 …………………………..

2/ Total nilai positiif terbesar merupakan teknologi terpilih prioritas 1, dst.

3/ 1. Sangat rendah; 2. Rendah; 3. Sedang; 4. Besar; 5. Sangat besar

Related Posts: