SI KECIL PEMBAWA BERKAH

 

SI KECIL PEMBAWA BERKAH

Oleh : Maryamah, SP

Penyuluh Pertanian Madya

 

                Tanaman memerlukan unsur- unsur hara untuk membentuk tubuhnya dan memenuhi semua kegiatan hidupnya. Unsur hara makro seperti Nitrogen (N), Fosfat (P), Kalium (K) dihisap oleh tanaman dan berguna untuk pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh kualitas tanah yang baik dan dibatasi oleh ketersediaan unsur hara yang minimum dalam tanah.

                Tinggi rendahnya kandungan unsur hara dalam tanah sangat mempengaruhi kondisi tanah, jadi peran pemupukan sangat penting untuk meningkatkan kesuburan tanah.

                Lahan pertanian yang diusahakan secara terus menerus oleh petani akan menguras unsur hara pada lahan tersebut, serta mengurangi tingkat kesuburan tanahnya sehingga perlu penambahan unsur hara berupa pupuk, baik pupuk alam atau pupuk buatan. Contoh pupuk alam adalah pupuk kandang, kompos,pupuk hijau, dsb, sedangkan pupuk buatan adalah Urea,TSP, KCL, NPK, dll.

                Dalam  melaksanakan usaha budidaya tanaman pangan baik padi sawah atau sayuran , si kecil pembawa berkah (pupuk) memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Bagi petani  yang menanam sayuran membutuhkan  pupuk yang lebih banyak dibanding petani yang menanam padi.

                Kios Nasya Tani adalah usaha perorangan yang bergerak dibidang penjualan pupuk, pestisida, beras, bibit tanaman sayuran, dedak, dll. Usaha dimulai sejak 1998. Pada awalnya kios ini hanya menjual beras saja, tetapi karena banyak petani yang menanyakan pupuk dan pestisida, maka sejak bulan Juni 2020 , kios Nasya Tani menambah barang dagangannya dengan pupuk, pestisida, bibit tanaman sayuran,dll, sehingga tersebar dari petani  ke petani lain tentang keberadaan kios tersebut,dan  konsumen bertambah sedangkan stok  pupuk dan pestisida  terbatas jumlahnya, tidak sesuai dengan jumlah petani yang ada dilingkungan kios tersebut.       

                Kebutuhan petani akan Si kecil pembawa berkah, merupakan peluang bagi kios pupuk dan pestisida untuk memperluas bidang usahanya, selain jarak ke kios pengecer resmi  cukup jauh dan tidak ada angkutan kendaraan roda empat, sehingga petani memilih membeli ditempat yang lebih dekat dengan rumahnya dengan harga yang lebih sedikit dari harga di kios pengecer resmi, dibandingkan harus pergi sendiri ke kios pengecer resmi.

               Lokasi usaha Kios “Nasya Tani” terletak di  Kampung Cimenteng Rt.40 Rw.10 Dusun Cimenteng Desa Padaasih kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, kebetulan sekali pemilik dari kios Nasya Tani adalah Ketua Gapoktan Tani Asih, sekaligus ketua kelompok Tani Asih III Desa Padaasih, sehingga tidak sulit untuk menyebarkan informasi tentang kios Nasya tani.      

         Kios Nasya Tani ini telah memberikan manfaat bagi petani setempat karena :

1.         Petani bisa membeli pupuk,pestisida, beras, bibit sayuran  kapan saja, tidak seperti di kios yang waktunya terbatas (biasanya kios pengecer resmi buka jam 8, tutup jam 4 sore).

2.         Petani bisa mendapatakan pupuk dan pestisida dengan cepat, tanpa harus pergi ke kios pengecer resmi.

Dokumentasi Kios Nasya Tani milik ketua Gapoktan dan sekaligus ketua kelompoktani

         Di Kampung Cimenteng Desa Padaasih terdapat sekitar 100 orang petani yang akan membutuhkan pupuk, pestisida dan sarana usaha tani lainnya. Hampir semua petani datang ke kios Nasya untuk membeli kebutuhan bertani mereka karena di Kampung Cimenteng hanya ada satu kios yang menjual pupuk, pestisida dan sarana usaha tani lainnya yaitu Kios Nasya Tani. Oleh karena itu Kios Nasya Tani sangat berpotensi untuk dikembangkan karena belum ada saingan.

         Jadi dengan adanya “Si kecil pembawa berkah”, maka bertambahlah peluang bisnis bagi ketua Gapoktan untuk mengembangkan usaha kiosnya. Walaupun bentuknya kecil, tetapi pupuk mempunyai manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan produksi padi dan sayuran. Jadi peluang bisnis bisa datang kapan saja dan sumber peluang bisa dari mana saja tergantung dari cara kita untuk melihat peluang bisnis dan kadang kadang kita tidak sadar bahwa kegiatan kita sehari bisa menjadi peluang bisnis.

 

 

 

Related Posts:

TIPE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK PETANI

 

TIPE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK PETANI

OLEH :SUSILOWATI, SP.MP


        
Dalam proses penyuluhan seorang penyuluh harus dapat memberikan penyuluhan secara multimetoda dan multigaya, tujuannya tentu saja agar materi yang kita berikan dapat diterima oleh semua petani yang mengikuti kegiatan penyuluhan.  Hal ini sangat erat kaitannya dengan tipe-tipe  pembelajaran yang dimiliki setiap individu.  Para ahli di bidang pendidikan menemukan fakta bahwa setiap individu petani memiliki tipe belajarnya sendiri-sendiri. Tipe-tipe belajar tersebut cenderung berbeda satu sama lain (walaupun ada juga yang sama). Fakta tersebut selanjutnya menjadi acuan bagi para penyuluh / fasilitator dalam menentukan metode pembelajaran apa yang sekiranya cocok diterapkan. Hal ini menjadi penting mengingat sebuah kelas terdiri dari sekumpulan individu yang berbeda. Dengan demikian, sangat dimungkinkan terdapat beraneka ragam tipe belajar di dalamnya.

Seorang penyuluh tetap harus melakukan pengidentifikasian dahulu terhadap tipe-tipe belajar petannya. Pengidentifikasian ini pada awalnya bisa menyulitkan, namun akan menjadi mudah jika telah terbiasa. Berikut adalah sedikit panduan mengidentifikasi tipe-tipe belajar petani melalui pengenalan ciri dan sifatnya.

1.  Tipe Belajar Visual

Bagi petani yang bertipe belajar visual, yang mememgang peranan penting adalah mata / penglihatan visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan penyuluh sebaiknya lebih banyak / ititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran ersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada petani atau menggambarkannya di papan tulis.

Ciri-ciri Tipe Belajar Visual :

a.  Bicara agak cepat

b.  Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi

c.  Tidak mudah terganggu oleh keributan

d.  Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar

e.  Lebih suka membaca dari pada dibacakan

f.  Pembaca cepat dan tekun

g.  Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata

h.  Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato

i.  Lebih suka musik dari pada seni

j.  Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya

k.  Mengingat dengan Asosiasi Visual

2.  Tipe Belajar Auditif

Petani yang bertipe auditif mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka penyuluh sebaiknya harus memperhatikan petaninya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan sia-sialah penyuluh yang menerangkan kepada petani tuli, walaupun penyuluh tersebut menerangkan dengan lantang , jelas dan dengan intonasi yang tepat.

   Ciri-ciri Tipe Belajar Auditif :

a.   Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri

b.   Penampilan rapi

c.   Mudah terganggu oleh keributan

d.   Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat

e.   Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

f.   Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca

g.   Biasanya ia pembicara yang fasih

h.   Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

i.   Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

j.   Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain

k.   Berbicara dalam irama yang terpola

l.   Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

3.    Tipe Belajar Kinestetik

Petani yang bertipe belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri Tipe Belajar Kinestetik :

a. Berbicara perlahan

b. Penampilan rapi

c. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan

d. Belajar melalui memanipulasi dan praktek

e. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

f. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

g. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

h. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

i. Menyukai permainan yang menyibukkan

j. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu

k. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

4.  Tipe Belajar Taktil

Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Petani yang seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melaui alat peraba yaitu tangan atau kulit.

Contoh : menanam,Pengamtan hama penyakit,  menentukan buah-buahan yang rusak (busuk)

5.  Tipe Belajar Olfaktoris

Keberhasilan petani yang bertipe olfaktoris , tergantung pada alat indra pencium, tipe petani ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan. tipe ini akan cocok bila bekerja di : laboratorium ,

6.  Tipe Belajar Gustative

Petani yang bertipe gustative ( kemampuan mencicipi ) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.

7.   Tipe Belajar Kombinatif

Petani bertipe kombinatif adalah petani yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra.Ia dapat menerima pelajaran dangan mata dan telinga sekaligus ketika belajar. Karena banyak ragam tipe belajar petani, maka kita sebagai fasilitator hendaknya mengenali betul peserta kita dan hendaknya penyuluh memiliki berbagai metode mengajar, agar petani dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan oleh penyuluhnya dengan seefektif dan seefisien mungkin.

 

Related Posts: